Kesalahan saat melakukan investasi dan cara memilih investasi yang tepat

Berinvestasi adalah salah satu cara yang dipilih orang untuk meningkatkan nilai asetnya. Dengan kata lain, hasilkan lebih banyak uang tanpa bekerja keras. Saat ini, semakin banyak orang yang mulai melangkah ke ranah investasi.

Karena investasi dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan keuangan dari rencana jangka panjang. Misalnya, investasi tersebut nantinya akan digunakan untuk mengisi dana pendidikan atau pensiun anak. Sayangnya, masih banyak masalah dengan investasi. Padahal, investasi yang dilakukan justru merugikan secara finansial. Dan sayangnya itu terjadi tanpa disadari.

Perlu dicatat bahwa investasi bukanlah pilihan utama bagi sebagian besar kelas menengah di kota-kota besar. Meskipun ada banyak pilihan investasi saat ini. Ini dimulai dengan trust investasi, saham dan obligasi. Dan ternyata masih banyak orang yang menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan. Bahkan, nilai uang dalam tabungan berkurang karena tergerus oleh

Pentingnya Berinvestasi, Tapi Banyak Yang Salah Memilih

Inflasi masih menjadi salah satu alasan utama Anda perlu berinvestasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa dampak inflasi telah menjalar ke sektor ekonomi. Inflasi yang tinggi membuat segalanya menjadi sulit. Inflasi mempengaruhi kenaikan harga komoditas.

Jika menabung dalam bentuk tabungan, cukup aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Namun, bunga yang Anda terima masih tidak terlalu penting dalam memberikan keuntungan. Selain itu, biaya pendidikan telah meningkat lebih dari 15%. Dapat dipastikan bahwa hanya mengandalkan bunga tabungan untuk menutupi biaya pendidikan saja tidak cukup.

Fakta berikut menjelaskan kesalahan yang dilakukan banyak orang saat menginvestasikan uangnya. Semoga dengan menyajikan data ini dapat membantu Anda dalam memilih investasi yang tepat.

1. Menabung adalah yang terbaik, apakah benar-benar menguntungkan?
Data menunjukkan bahwa tabungan masih menjadi andalan Donna untuk berinvestasi di Indonesia. Di sisi lain, investasi dalam trust investasi masih jauh tertinggal dari tabungan. Sebagai perbandingan, aset kelolaan (AUM) atau reksa dana kelolaan pada 2016 mencapai Rp338,6 triliun. Sedangkan dana yang disimpan dalam bentuk tabungan mencapai Rp 4.836,8 (per Desember 2016).

Dalam hal keuntungan, jelas bahwa reksa dana menawarkan pengembalian yang lebih tinggi daripada tabungan. Sebagai contoh, suku bunga tabungan dengan dana kurang dari Rp50 juta (dua bank besar) adalah 0,70% per tahun. Di sisi lain, reksa dana pasar uang menyumbang sekitar 7,65% per tahun.

Dengan penghematan Rp 10 juta, keuntungannya hanya Rp 70.000. Sementara itu, kepercayaan investasi akan memberi Anda keuntungan lebih besar yaitu Rp 765.000. Jadi mana yang lebih menguntungkan, tabungan atau perwalian investasi?

2. Apakah Anda memilih tabungan sebagai investasi jangka panjang?
Mungkin menabung dalam bentuk tabungan merupakan bentuk mengantisipasi kebutuhan yang berbeda dalam jangka pendek daripada dalam jangka panjang. Menyimpan uang di rekening tabungan sangat cocok untuk mengumpulkan kebutuhan sehari-hari, biaya tak terduga, atau dana darurat.

Sayangnya, banyak orang menggunakan tabungan untuk tujuan investasi jangka panjang dan menganggapnya tidak demikian. Inflasi (inflasi Februari 2017 3,83%), biaya pendidikan, atau bunga yang tidak melebihi kenaikan properti akan mengurangi nilai uang yang disimpan dalam tabungan.

Jika demikian, dapatkah uang tabungan memenuhi kebutuhan dan keinginan masa depan?

3. Apakah keamanan tabungan dijamin oleh LPS?
Banyak orang menyimpan uang dalam bentuk tabungan karena menginginkan rasa aman. Masyarakat masih takut dengan risiko investasi. Mereka tidak ingin uang hilang dan berkurang. Oleh karena itu, menabung adalah pilihan yang dapat diandalkan.

Padahal, meskipun jumlah uang yang disimpan dalam bentuk tabungan meningkat (sedikit), tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan di masa depan. Apakah Tabungan Benar-Benar Efektif Sebagai Pilihan Untuk Mengumpulkan Uang Untuk Membeli Real Estat? Ya, asalkan uang yang disimpan bernilai miliaran rupiah. Bagaimana kalau tidak sampai milyaran?

Evaluasi cara ini sebelum memilih investasi

Melihat penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa masih banyak orang yang salah dalam melakukan investasi. Penggunaan tabungan sebagai media investasi harus diganti dengan jenis investasi lain. Untuk melakukan ini, penting untuk mengetahui dua hal sebelumnya.

Berapa banyak uang tunai yang Anda miliki? Hitung uang yang disimpan dalam tabungan, deposito, atau apa pun yang Anda miliki.
Apakah Anda ingin menggunakan uang tunai untuk mengevaluasi jumlah yang Anda butuhkan? Dana tunai harus digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan dana darurat. Menargetkan tujuan jangka panjang seperti dana pensiun, dana pendidikan (>5 tahun) tidak menggunakan uang tunai atau tabungan karena tidak bekerja dengan andal.
Setelah melakukan cara-cara tersebut, hal selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah segera melakukan investasi. Uang yang tidak digunakan untuk kebutuhan merupakan target investasi. Contoh investasi yang bisa diambil adalah investasi amanah.

Pilih metode investasi yang lebih tepat dan tepat
Menabung tentunya merupakan salah satu bentuk investasi. Namun sayang, bunga yang diberikan masih tergolong rendah. Akan lebih bijaksana jika Anda ingin menghindari menyimpan uang untuk tabungan dan merencanakan pembiayaan jangka panjang. Karena ada pilihan sarana yang lebih baik dan lebih baik untuk perencanaan keuangan Anda.

Check Also

Investasi

Manfaat Dari Investasi Meskipun Dalam Skala Kecil

Ketika berbicara tentang investasi, orang mungkin berpikir bahwa berinvestasi hanya dalam bentuk saham. Tampaknya pemahaman …